Jumat, 04 Juli 2014

makalah kepemimpinan



MAKALAH
PENTINGNYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan

Dosen pengampu : Dr. H. Samino, M.M.



 





Disusun oleh: Kelompok 15

1.                 Novi Kanastiowati         (A510120168)
2.                 Riesdam Mahdi M         (A510120190)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

A.    PENTINGNYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENDIDIKAN

      Pengambilan keputusan ialah proses memilih sejumlah alternative (Usman,2008:361).  
Adapun keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat dari dua atau lebih alternative (Robins, 2003:172). Disamping itu menurut Hasibuan (2007:55) Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting dalam kepemimpinan pendidikan, karena memiliki peran penting dalam memotivasi, pemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan dalam organisasi. 
            Dalam sisi lain Hasibuan (2007:53-54) mempertanyakan kenapa pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen? Pertanyaan tersebut dijawab sendiri oleh Hasibuan sebagai berikut :
·         Keputusan merupakan permulaan dari suatu kegiatan manusia yang sadar dan terarah,baik secara individual, kelompok, maupun secara institusional. Jadi barang siapa yang menghendaki adanya kegiatan (aktivitas) tertentu, ia harus mampu dan berani mengambil keputusan yang berhubungan dengan hal itu setepat-tepatnya.
·         Keputusan ditujukan untuk masa yang akan datang, efek hasilnya akan berlangsung atau berguna pada hari-hari yang akan datang, sementara hari yang akan datang itu tidak menentu serta penuh dengan beraneka macam resiko.
·         Keputusan akan menciptakan masalah (aktivitas), tetapi keputusan juga akan menyelesaikan masalah.
            Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Menurut Siagian (1991) aspek-aspek tertentu bersifat internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Adapun aspek internal tersebut antara lain :
·         Pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang secara langsung maupun tidak langsung  akan  berpengaruh  terhadap  pengambilan  keputusan.  Biasanya semakin luas pengetahuan seseorang semakin mempermudah pengambilan keputusan.
·         Aspek kepribadian. Aspek kepribadian ini tidak nampak oleh mata tetapi besar peranannya bagi pengambilan keputusan.

Sementara aspek eksternal dalam pengambilan keputusan, antara lain :
·         Kultur. Kultur yang dianut oleh individu bagaikan kerangka bagi perbuatan individu. Hal ini berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
·         Orang lain. Orang lain dalam hal ini menunjuk pada bagaimana individu melihat contoh  atau cara orang lain (terutama orang dekat ) dalam melakukan pengambilan keputusan. Sedikit banyak perilaku orang lain dalam mengambil keputusan  pada gilirannya juga berpengaruh pada perilkau individu dalam mengambil  keputusan.
            Syarat-syarat pengambilan keputusan yang efektif:
·         Memusatkan perhatian untuk memahami keputusan secara mendalam yakni dengan cara mendefinisikan permasalahan yang dihadapi, bukan memberi jawaban.
·         Mengeluarkan dan mendiskusikan pandangan-pandangan yang berbeda hingga satuan pandangan dapat dicapai.
·         Mencari sejumlah alternatif ketimbang mencari penyelesaian yang benar.
            Seorang pemimpin pendidikan harus mampu  menjadi  pemecah  masalah  bagi  dirinya  dan  orang  lain.  Ini  merupakan konsekuensi logis sebagai seorang pemimpin, karena mau tidak mau, suka tidak suka, ia harus berani mengambil keputusan. Karena posisinya sebagai problem solver, ia harus benar-benar memiliki daya analisis yang tinggi, sehingga keputusan yang diambilnya sudah dipertimbangkan secara matang, yang dapat  dilakukan  melalui  studi  kasus,  pengamatan,  maupun wawancara terfokus.
            Pemimpin pendidikan sebagai problem  solver dituntut untuk memiliki kreativitas   dalam   memecahkan   masalah   dan   mengembangkan   alternatif penyelesaiannya. Berpikir kreatif  untiuk memecahkan masalah dapat dilakukan  melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
·         Tahap  orientasi  masalah,  yaitu  merumuskan  masalah  dan mengindentifikasi  aspek  aspek  masalah  tersebut.  dalam  prospeknya, si pemikir mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dipikirkan.
·         Tahap preparasi. Pikiran  harus  mendapat  sebanyak  mungkin informasi yang  relevan  dengan  masalah tersebut. Kemudian informasi  itu diproses untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi.
·         Tahap inkubasi.  Ketika  pemecahan  masalah  mengalami kebuntuan maka biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan bekerja secara otomatis untuk mencari pemecahan masalah.
·         Tahap iluminasi. Proses inkubasi berakhir, karena si pemikir  mulai  mendapatkan  ilham  serta  serangkaian  pengertian (insight)  yang  dianggap dapat memecahkan masalah.
·         Tahap verifikasi, yaitu melakukan pengujian atas pemecahan  masalah tersebut, apabila gagal maka tahapan sebelummnya harus di ulangi lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.