Sabtu, 05 Juli 2014

Makalah Karawitan



MAKALAH
APRESIASI SENI KARAWITAN TRADISIONAL DAN MODERN TANGGAL 11 DAN 16 APRIL 2014
DI INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Karawitan

Dosen pengampu : WALUYO SASTRO





 
 
Disusun oleh:

Riesdam Mahdi M         (A510120190)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

APRESIASI SENI KARAWITAN TRADISIONAL DAN MODERN TANGGAL 11 DAN 16 APRIL 2014
DI INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Pagelaran atau pertunjukan Konser Musik Karawitan yang di adakan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengundang decak kagum ketika kami semua dari Fakultas PGSD UMS melihat pentunjukan tersebut. Dalam rangka ujian akhir untuk menempuh gelar Sarjana Seni mahasiswa ISI Surakarta jum’at tanggal 11 April 2014 merupakan hari kedua dari pertunjukan karawitan yang di pertunjukan di ISI Surakarta dimana pertunjukan tersebut disajikan oleh 11 pengrawit seperti Dini, Yoko, Dewi, Lia, Puji, Danang, Maryatun, Deni, Warih, Bayu, Suwuh. Pertunjukan dimulai sekitar pukul 20.00-22.00 WIB. Para mahasiswa ISI tersebut menyajikan berbagai gending dan komposisi gaya baru, suasana ketika gending disajikan sangat tenang dan khidmat serta lampu hanya difokuskan pada mahasiswa yang melakukan pementasan yang akan dinilai oleh para juri.
 Pengertian gending secara sederhana adalah instrumentalia, berarti lagu yang diungkapkan oleh nada-nada waditra (alat-alat). Menurut Rd Machyar, pengertian gending adalah “Gending rinengga suara anu di wangun ku sora-sora tetabeuhan” yang artinya gending ialah aneka suara yang didukung oleh suara-suara tetabuhan.
            Para pengunjung pagelaran ini kebanyakan dari Mahasiswa PGSD UMS yang diwajibkan untuk mengapresiasikan pertunjukkan tersebut sebagai nilai tugas mata kuliah Pendidikan Apresiasi Seni Karawitan. Selain dari mahasiswa UMS juga ada Mahasiswa ISI dan masyarakat umum yang turut menyaksikan pertunjukkan tersebut. Lagu winengku sastra menjadi konsep penyajian pada apresiasi gending tersebut. Lagu winengku sastra berarti lagunya sangat dibatasi oleh sastra atau kejelasan sastranya/cakepannya lebih diutamakan daripada keindahan lagunya.
            Pada tanggal 11 April 2014 di gedung teater ISI, Mahasiswa ISI yang mengikuti ujian akhir akan menampilkan pengrawit. Penampilan pertama dimulai oleh pengrawit Dini Haryanti, Tri Haryoko menampilkan gending karawitan laras slendro pathet enem Sartono Tatakan gending ini merupakan gending pathelan. Penampilan yang pertama ini susunan gamelannya disesuaikan dengan bentuk panggung dimana dibagian tengah terdapat 5 orang sinden yang membawakan lagu dan disamping. Diawal sajian gending dibuka oleh rebab yang berfungsi sebagai pamurba lagu Para pemain gamelan menabuh gamelan dengan tempo yang kadang cepat dan kadang lambat. serta dibagian belakang para sinden ada 4 orang barong (penyanyi laki-laki).





IMG_0291.JPG
IMG_0274.JPG
 







            Penampilan kedua disajikan oleh pengrawit Liliawati NIM 117, Danang Ari Prabowo NIM 109 memegang ricikan rebab, Warih NIM 123 memegang ricikan gender menampilkan gending topeng wayang. Dalam pertunjukkan tersebut, penyaji akan menyajikan gending pakeliran garap topeng keratenan dengan gending karawitan gending kethuk kaleh kerep kedah ladrang sekar resah laras slendro pathet nem dan ada pendukung tarinya yang terdiri dari dua tatakan, ban dan ratu. Dalam sajian tersebut ada seseorang yang seperti dalang dan memukul alat seperti pada wayang. Para penari menyajikan sebuah cerita yang diiringi oleh suara gamelan lan sinden.





IMG_0292.JPG


IMG_0328.JPG

 








Penampilan ketiga disajikan oleh pengrawit Dewi NIM 107 sebagai vokal sinden, Deni Rahma Setiawan NIM 116 memegang ricikan rebab, Tri Bayu Santoso NIM 105 memegang ricikan kendang, Suwuh NIM 108 memegang ricikan gender, menampilakan gending klenengan dimana susunan gamelannya seperti penampilan sebelumnya tetapi hanya ada 1 sinden dan di damping oleh 4 penggerong yang berada di sebelah kiri sinden. Penampilan yang ketiga merupakan penampilan yang terakhir dan yang lebih lama dari penampilan sebelumnya.
(Dokumentasi Penampilan ketiga)





IMG_0339.JPG
IMG_0343.JPG
 







Sedangkan pada 16 April 2014 di gedung pertunjukkan yang sama, mahasiswa ISI menampilkan komposisi gaya baru dengan konsep penyajian sastra winengku lagu yang berarti sastranya sangat dibatasi oleh lagunya atau keindahan lagu lebih diutamakan daripada kejelasan sastranya. Dalam pertunjukan yang terakhir ini menampilkan suatu karya seni baru dalam karawitan yang disebut karawitan modern dengan menggunakan beberapa perangkat gamelan jawa seperti gender, rebab, gong, kenong, slentem, dan lain sebagainya namun tidak selengkap gamelan jawa aslinya. Pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB. Dalam pertunjukan tanggal 16 April ini menampilkan sebuah karya dari para komposer seperti komposer Eka, Arna, Imam, Jasno, Kukuh, Riyadi, Setyo, Udin, Toni, Catur, Suryo.

Penampilan yang pertama adalah seorang komposer bernama Arna Saputra atau lebih dikenal dengan Arna, lahir di Wonogiri 19 Februari 1991. Komposer Arna menampilkan komposisi karawitan modern berjudul “Kluthekan” yang menceritakan tentang kejadian di sebuah warung makan yang menimbulkan suara yang bermacam-macam. Alat musik yang digunakan seperti botol bekas yang disusun menurut tinggi rendahnya lagu serta bunyi dari aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di warung, serta diiringi sebuah nyanyian kluthak….kluthik… .








IMG_0359.JPG
IMG_0403.JPG

 






Penampilan yang kedua adalah seorang komposer bernama Jasno, lahir di Boyolali 24 April 1986. Komposer Jasno menampilkan komposisi karawitan modern berjudul “Trenyuh” dimana ada sebuah perasaan ketika melihat keluarga kurang mampu dan merasa iba karenanya. Alat musik yang digunakan seperti kenong, tabuhan kendhi, kempul, pralon panjang yang di isi pasir, gitar kecil, dan rebab.





IMG_0404.JPG


IMG_0435.JPG

 






            Penampil yang ketiga adalah Kukuh menampilkan sajian dengan judul “Rondho”. Sajian tersebut menggunakan alat musik tradisional seperti seruling, kendhang, bonang, kempyang yang dibunyikan dengan tempo cepat lambat. Sajian disajikan berupa lagu dan music dan terjadi pengulangan irama. Pada saat sajian akan berakhir, suara musik mulai mengecil.
IMG_0449.JPG  IMG_0447.JPG
            Penampilan yang keempat adalah Suryo dengan judul “Ngedhablu” yang menceritakan tentang bicara yang tidak ada janjinya. Sajian tersebut menggunakan alat musik tradisional seperti bonang, gong, balungan dan seruling yang dibunyikan dengan tempo cepat, sedang dan lambat.
IMG_0481.JPGIMG_0467.JPG           



                                                                 
IMG_0488.JPGIMG_0485.JPG            Penampilan kelima adalah Toni dengan judul sajian “Kasmaran”. Penyaji menggunakan alat musik gabungan yaitu tradisional dan modern. Alat music tradisionalnya yaitu: kendhang, gong, bonang, kempyang, sedangkan alat music modern yang digunakan adalah biola dan gitar. Tempo dalam sajian tersebut cepat merendah kemudian cepat lagi yang ditampilkan berupa lagu.

           



            Penampilan yang terakhir adalah Udin yang berjudul “Lewat Belakang”. Sajian ini menggunakan modern musical. Pembukaan dalam modern musical dengan pencahayaan korek api yang dinyalakan dan dimatikan secara bergantian dan seseorang yang mendorong drum sambil bernyanyi. Sumber bunyi sajian ini berasal dari tong, wajan yang sedang menggoreng, gerindra yag juga mengeluarkan cahaya, sedangkan alat tradisional yang digunakan yaitu: rebab, gong, balungan, kecapi, bonang dan ditabuh dengan tempo cepat lambat.
IMG_0519.JPGIMG_0507.JPGA
            Setelah melihat pertunjukkan pada pengrawit dan komposisi gaya baru, dapat disimpulkan bahwa pada pengrawit menampilkan beberapa gendhing dengan gamelan tradisional yang temponya cepat lambat dan penabuh gamelan menggunakan pakaian kebaya dan beskap. Sedangkan pada komposisi baru menggunakan beberapa gamelan, alat music modern, gelas dan botol yang dipukul  bahkan suara wajan yang sedang menggoreng.









                                                                                                                                               

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.